Cara Mengatasi Krisis Watak Generasi Muda Dengan Pendidikan Karakter - Berpendidikan

Monday, July 15, 2019

Cara Mengatasi Krisis Watak Generasi Muda Dengan Pendidikan Karakter

Cara Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda Indonesia dengan Pendidikan Karakter_Permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini, khususnya terkait ken4kal4n remaja, menyerupai se*k*s bebas, na*rk0ba, pergaulan bebas dan bu*llying makin meningkat. Tentunya, permasalahan ini akan memengaruhi merostnya moral generasi muda, yang digadang-gadang sebagai tonggak atau penentu masa depan bangsa. Oleh lantaran itu,  problem krisis moral harus segera diatasi dan dicegah sedini mungkin salah satunya dengan pendidikan karakter.

Apa yang dimaksud moral?
Moral merupakan suatu bentuk tindakan konkret yang berasal dari diri insan dalam melaksanakan tindakan dan kekerabatan sosialisasi dengan orang lain berdasarkan budaya dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Moral juga bersahabat kaitannya dengan nilai-nilai agama dan norma.

Moral sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa moral maka negara bisa hancur tanggapan korupsi, per4mp0kan, p3mbunuh4n dan tindak k3jah4tan lainnya. Ada beberapa faktor yang menjadikan krisis moral generasi muda ketika ini. Berikut penjelasannya:

Faktor yang menjadikan krisis moral generasi muda:
  • Kemajuan Teknologi
  • Memudarnya nilai-nilai agama dan keimanan
  • Pengaruh lingkungan dan kebudayaan asing 
  • Tidak ada rasa kejujuran 
  • Tidak ada rasa tanggung jawab 
  • Tidak mempunyai pemikiran akan masa depan 
  • Rendahya disiplin diri 
Setelah mengetahui beberapa faktor yang menjadi penyebab krisis moral generasi muda di atas, maka salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan pendidikan aksara khususnya pada anak semenjak usia dini.

Pendidikan aksara merupakan pendidikan terhadap konsep moral, sikap moral, dan sikap moral. Berdasarkan tiga konsep tersebut maka pendidikan aksara mempunyai pemahaman bahwa aksara yang baik bisa didapat dan didukung dari pengetahuan perihal kebaikan, keinginan untuk berbuat baik dan melaksanakan perbuatan baik.

Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda dengan Pendidikan Karakter
Cara Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda Indonesia dengan Pendidikan Karakter Cara Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda dengan Pendidikan Karakter
Dalam menerapkan pendidikan aksara tentunya tidak bisa lepas dari kiprah orangtua, pendidik/guru, masyarakat/lingkungan, dan pemerintah, oleh alasannya itu ada beberapa aspek yang sebaiknya diperhatikan. Apa saja?

1. Aspek Pendidikan Orangtua

Orangtua memegang kiprah yang penting dalam mendidik dan mengarahkan anak mencapai impian dan keinginannya, untuk itu mananamkan pendidikan aksara harus terus dilakukan dengan menawarkan pemahaman kepada anak akan nilai-nilai moral yang sesuai dengan budaya bangsa menyerupai sifat religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, cinta tanah air, peduli terhadap lingkungan, sosial, dan tanggung jawab.

Artikel terkait: 5 Nilai Utama Karakter pada Penguatan Pendidikan Karakter

Untuk itu komunikasi yang baik harus bisa terjalin, selain itu pengawasan orang renta harus selalu dilakukan namun jangan hingga menciptakan anak merasa kehilangan privasi mereka.

Pengawasan artinya memperhatikan dan menganalisis tingkah laris anak, jikalau dirasa ada yang menyimpang dari tingkah laris anak, maka kiprah orangtua yaitu mengingatkan dan mengarahkan anak sebelum terlambat.

Selain itu memperhatikan lingkungan pergaulan anak sangat penting menjadi perhatian orang tua, lantaran tumbuh kembang anak juga dipengaruhi oleh lingkungan dan pemilihan teman bergaul yang tepat. Hal yang paling dasar dan penting ialah menawarkan pemahaman agama untuk meningkatkan kepercayaan dan ketakwaan anak.

2. Aspek Pendidikan (Sekolah)

Sekolah menjadi media dan sarana pendidikan yang sangat penting sesudah kiprah didik orang tua. Sekolah menjadi daerah memperluas wawasan dan pengetahuan dalam kehidupan sosial, untuk itu kiprah pendidik sangat penting dalam menawarkan pemahaman kepada murid perihal pentingnya memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik.

Selain itu menerapkan pendidikan aksara juga bisa dilakukan melalui sistem pendidikan terpadu di dalam kelas pada setiap mata pelajaran yang diajarkan, artinya proses mencar ilmu mengajar tidak hanya dilakukan melalui satu arah sebatas guru kepada murid, tetapi proses mencar ilmu yang turut serta melibatkan murid  dalam menuntaskan kasus atau masalah, dengan kata lain terjadi interaksi dua arah yang saling mempengaruhi antara murid dan guru.

Hal ini bertujuan biar akseptor didik bisa memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter. Penerapan kurikum terpadu mengajak akseptor didik untuk ikut serta memahami model pendidikan yang baik dan diajak untuk bertindak langsung.

3. Aspek Regulasi Pemerintah dan Hukum 

Keberhasilan dalam mengatasi krisis moral pada generasi muda akan sulit dicapai tanpa kiprah serta pemerintah dalam menegakkan aturan aturan dan penerapan kurikulum pendidikan yang baik.

Peran pemerintah yang dimaksud yaitu senantiasa memperbaiki kurikulum pendidikan dan yang paling penting yaitu pemerataan pendidikan di seluruh negeri.

Dari segi aspek hukum, pemerintah juga harus turun tangan dalam penegakan hukum  menyerupai kasus k0rupsi, suap, dan tindak kejahatan kr*iminal lainnya. Pemberian hukuman yang tegas dalam menangani setiap kasus tanpa memandang status, jabatan harus dilakukan pemerintah.

Hal tersebut tentu tidak mudah, untuk itu perlu janji dan hukuman yang tegas dari pemerintah dalam menegakkan aturan dikalangan aparatur negara, contohnya mencabut status jabatan atau memberi hukuman berat.

Hal ini penting sebagai imbas jera mengingat semakin banyak kasus kolusi, dan nepotisme yang sanggup menjadi teladan tidak baik bagi masyarakat dan ikut mempengaruhi moral generasi muda dalam memandang bangsanya.

4. Membudayakan Nilai-Nilai Moral dan Agama

Dalam hal ini perlu kejasama seluruh pihak, baik dari orang tua, pendidik, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama mau berkomitmen membudayakan moral berbangsa yang berlandaskan Pancasila sehingga tercipta keharmonisan hidup dan lingkungan yang religius sesuai dengan aksara bangsa .

Setelah membahas beberapa solusi dalam memperbaiki moral generasi bangsa dengan pendidikan karakter, berikut kami kupas juga terkait apa saja indikator  keberhasilan dalam penerapan pendidikan karakter. Nah berikut diantaranya:
  • Generasi muda bisa memahami kekurangan dan kelebihan dirinya sebagai anugerah dari Tuhan yang wajib disyukuri
  • Adanya sikap percaya diri 
  • Menurunnya pelanggaran terhadap aturan sosial yang berlaku di masyarakat 
  • Generasi muda bisa memperlihatkan pemikiran yang logis dan kreatif
  • Mampu memperlihatkan kemandirian sesuai kemampuan yang dimiliki 
  • Mampu memperlihatkan cara komunikasi yang baik dan santun 
  • Mampu memperlihatkan rasa menghargai hak dan kewajiban dalam bergaul di masyarakat 
  • Mampu memperlihatkan sikap menyimak dan keterampilan membaca, menulis dan bicara
  • Dan yang lebih penting diatas segalanya yaitu bagaimana pendidikan generasi muda bisa sejalan dengan impian pendidikan Indonesia 
Itulah, ulasan yang bisa kami sampaikan mengenai cara mengatasi krisis moral generasi muda dengan pendidikan karakter. Semoga bisa menjadi acuan yang bermanfaat.

Comments


EmoticonEmoticon

close